Jika saya bilang kalo ada raja yang jatuh ke dalam Dosa gara-gara bolos kerja, mungkin banyak yang tidak akan menyadari siapa yang dimaksudkan disini, atau mungkin berpikiran kalau tokoh ini adalah tokoh kecil di Alkitab, atau ini memang tokoh yang dianggap jahat di dalam Alkitab.
Tetapi, tokoh yang saya maksudkan disini adalah tokoh besar di Alkitab, dia adalah tokoh yang dianggap baik, dan apabila saya sebutkan namanya hampir semua orang percaya akan tahu siapa dia.
Tokoh atau raja yang saya maksudkan adalah Daud. Dan kisah kejatuhannya ke dalam Dosa ini adalah kisah terkenal juga tentang Daud, yaitu ketika Ia memiliki ‘skandal’ dengan Bathsheba.
Namun saya tidak mau membahas detail tentang apa yang terjadi dalam kisah ini, karena saya mau membagikan pelajaran dari sebuah detail kecil yang diceritakan dalam Alkitab jatuhnya Daud dalam kisahnya ini. Selain itu, saya sudah kasih sedikit bocoran, kalau ini soal bolos kerja.
Gara-Gara Bolos Kerja?
Dari saya kecil, dan mungkin teman-teman seiman, mungkin sering mendengar cerita tentang Daud dan Bathsheba. Tetapi ketika saya belajar lagi dari kisah ini, saya menemukan sebuah detail menarik yang bisa menjadi sebuah pelajaran, bahkan untuk keimanan kita. Karena latar belakang kenapa Daud bisa akhirnya jatuh ke dalam dosa dengan Batsheba ini bukan karena Daud tidak melakukan kegiatan-kegiatan rohaninya, seperti berdoa atau memberikan persembahan, melainkan karena Daud melalaikan tugasnya sebagai raja atas Israel, daud bolos kerja.
Kisah tentang Daud dan Bathsheba ini kita bisa baca dalam 2 Samuel 11. Satu pasal ini bercerita khusus tentang kisahnya. Saya akan kutip 2 Samuel 11:1 – 4 di bawah ini:
11:1 Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
11:2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
11:3 Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: “Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu.”
11:4 Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.
Yang menjadi pembahasan saya disini adalah pada 2 Samuel 11:1. Menarik kalau dilihat bahwa kisah ini diawali dengan sebuah ayat yang memberikan latar belakang tentang apa yang selalu dilakukan oleh raja-raja di zaman Daud, yakni mereka selalu menggunakan momen tahun baru untuk maju berperang, menyerang raja atau kerajaan lainnya tujuannya untuk memperluas wilayah ataupun pengaruhnya. Ditambah lagi, pada pergantian tahun karena keadaan alam yang sudah tepat untuk mengerahkan pasukan.
Oleh karena itu, Daud yang merupakan Raja atas Israel, dan yang dipilih diangkat dan diurapi oleh Allah, sudah menjadi tugas dan kewajiban Daud untuk juga maju berperang di saat tahun baru ini, baik untuk melindungi Israel dari serangan raja lain, ataupun untuk memperluas pengaruh kerajaan Israel.
Tetapi dalam kisah ini di ayat pertama 2 Samuel 11 dikatakan, “sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.” Daud seharusnya maju berperang tetapi ia malah melalaikan tugasnya, ia bolos kerja.
Kita semua tahu apa yang terjadi setelah itu. Daud yang sedang bolos kerja, lalu jalan-jalan di Istananya, dan terjadilah ia melihat Bathsheba yang sedang mandi. Lebih lanjut, Daud karena melihat keelokan Bathsheba ini sampai mencari tahu siapa yang ia lihat, yang ternyata adalah istri dari perwira tingginya, dan hingga akhirnya Daud berhubungan dengan Bathsheba.
Kesalahan Daud ini bahkan berlanjuut. Daud yang hendak menyembunyikan skandalnya ini, ia mencoba agar Bathsheba kembali dan bisa tidur dengan suaminya Uriah tujuannya adalah agar jika Bathsheba mengandung hubungannya dengan Bathsheba bisa tertutupi. Kemungkinan besar kegiatan mandi yang dilakukan oleh Bathsheba adalah ritual penyucian setelah Bathsheba selesai masa menstruasinya, dan ini bisa dilihat dari ayat yang ke 4 dimana dikatakan kalau “Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya.” Mempertimbangkan hal ini maka seandainya Bathsheba hamil tentu saja sudah pasti itu adalah hasil hubungan Daud dengan Bathsheba, bukan dengan suaminya yang pada saat itu sedang maju perang. Tentu saja jika diketahui orang banyak di Israel itu akan merusak reputasi Daud dihadapan para perwiranya dan juga rakyatnya.
Daud melakukan berbagai upaya menyarankan Uriah bisa pulang ke rumahnya kepada Bathsheba. Namun Uriah adalah orang yang mengutamakan tugasnya, dan tidak kembali ke rumahnya. Karena hal ini Daud kembali mencari cara untuk menutupi skandalnya, dan menyuruh Yoab untuk menaruh Uriah dalam peperangan pada barisan paling depan, dengan tujuan agar Uriah mati dalam pertempuran. Dan strategi yang terakhir ini yang berhasil.
Apa yang dilakukan oleh Daud dianggap Sebagai kejahatan menurut pandangan Allah (2 Samuel 11:27)
Tetapi, skandal ini tidak luput dari pandangan Allah. Di dalam 2 Samuel 11 Nabi Nathan, datang dengan untuk memperingati Daud tentang kesalahannya ini, dan tentu saja Daud harus menerima konsekuensi yang berat dari apa yang diperbuatnya.
Dan kembali lagi, ini semua dimulai dari suatu tindakan Daud, yaitu lalai mengerjakan tugasnya dan tanggung jawabnya sebagai seorang raja, ia bolos kerja.
Ada hal-hal yang terlihat Duniawi tetapi sebenarnya Rohani, dan melakukannya adalah sebuah Ibadah dan Penyembahan (worship) kepada Tuhan.
Sekarang, apa yang bisa dipelajari dari hal ini? Saya sudah berikan petunjuk, ini adalah soal bolos kerja.
Apakah sebuah tindakan bolos kerja itu sebegitu pentingnya dari sudut pandang rohani sehingga bisa menyebabkan kejatuhan rohani juga?
Tetapi kita perlu mempertimbangkan juga terkait dengan posisi raja yang diemban oleh Daud, posisi mana yang merupakan sebuah pemberian dan oleh karenanya merupakan tanggung jawab dari Tuhan sendiri.
Jika kita ingat dari awal kisah Daud di alkitab, Daud adalah raja yang dipilih oleh Tuhan untuk menggantikan Saul. Saul sendiri awalnya dipilih Tuhan untuk menjadi raja pertama atas Israel, namun karena ketidaktaatannya Tuhan menolak Saul.
Oleh karena itu juga, menjadi seorang raja Israel bukan sebuah privilege bagi Daud sehingga Daud bisa hidup seenak-enak dirinyanya saja. Posisi tersebut berarti sebuah tanggung-jawab, baik bagi rakyatnya maupun kepada Tuhan yang sebenarnya merupakan tuan sesungguhnya atas umat Israel dan yang memberikan posisi raja kepada Daud. Lebih lanjut, jika posisi raja tersebut merupakan tanggung jawab kepada Tuhan, bukan kepada manusia saja, maka posisi raja Israel yang diemban oleh Daud sudah seharusnya dipandang sebagai sebuah hal yang rohani, terlepas dari apakah dalam pelaksanaanya lebih terlihat duniawi. Sebagai tambahan, dilakukannya setiap tugasnya sebagai seorang raja, karena merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada Tuhan, seharusnya juga dipandang sebagai bentuk ibadah atau penyembahan (worship).
Dengan demikian, tindakan Daud bolos kerja dalam kisah ini sebenarnya tidak bisa dianggap sebagai sebuah kesalahan yang sifatnya non-rohani saja. Tindakan Daud seharusnya merupakan tindakan yang melanggar tanggung jawab Daud kepada Tuhan, dan oleh karenanya merupakan bentuk ketidaktaatan kepada Tuhan.
Pelajaran bagi kita.
Kisah ini seharusnya menjadi pelajaran juga bagi kita, tidak semua hal yang terlihat duniawi itu tidak rohani. Ada hal-hal yang terlihat duniawi sebenarnya hal rohani. Apalagi hal duniawi itu merupakan kehendak Tuhan dan diberikan serta dipercayakan Tuhan sendiri kepada kita, seperti pekerjaan.
Dalam kekristenan saya sering sekali melihat adanya pembagian rohani dan non rohani, dan yang selalu dibicarakan dalam pertemuan-pertemuan rohani adalah hanya hal-hal yang terlihat rohani, dan meninggalkan hal-hal duniawi tetapi sebenarnya rohani. Hal ini membahayakan, karena membuat kita menjadi tidak memahami apa sebenarnya kehendak Tuhan bagi kita dan bagi hal-hal duniawi yang sudah Tuhan berikan dan percayakan kepada kita. Sehingga kita malah mengerjakan hal-hal yang duniawi yang Tuhan berikan dan percayakan tersebut menurut jalan dunia bukan menurut kehendak Tuhan. Yang Akhirnya, kita terjebak ke dalam hal-hal yang malah menjatuhkan rohani kita.
Tuhan bahkan mempercayakan kepada kita pekerjaan untuk kita lakukan selama kita hidup di dunia, pekerjaan-pekerjaan ini bahkan pekerjaan yang terlihat duniawi, seperti bisnis, usaha, dan karir kita. Oleh karena itu, yang seharusnya kita pahami dari hal ini adalah, kita sebagai orang percaya melihat/menganggap bisnis, usaha, dan karir kita juga sebagai sebuah hal rohani, dan melaksanakan bisnis, usaha, dan karir kita dengan segenap hati sebagai suatu bentuk penyembahan (worship). Selain itu melalaikan hal-hal ini juga sebagai bentuk ketidaktaatan. Ini juga berlaku bagi hal-hal lainnya yang merupakan sebuah kepercayaan dari Tuhan, sebagai contoh dalam hal keuangan.
Hal-hal ini adalah seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus, dalam Kolose 3:23-25
3:23 Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
3:24 Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.
3:25 Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.
Demikian, semoga apa yang saya tulis dalam blog ini bisa menjadi berkat bagi kita semua.
Terima Kasih, Tuhan Yesus Memberkati.
Shalom
Tuhan Yesus memberkati.
Shalom.

Temui dan Ikuti Media Sosial Kami:
YOUTUBE: @geraldnotes.
INSTAGRAM : @gerald_notes
FACEBOOK : @GeraldNotesXIII
LINKEDIN : @Geraldnotes.
Tulisan tentang Spriritualitas lainnya
- Pohon Pengetahuan Tentang Yang Baik Dan Yang Jahat
- Kerja Keras Sebuah Nilai Kehidupan Kekristenan
- Yehuda יְהוּדָה (Yehuḏa) dan Kisahnya di Alkitab
- Pelajaran dari Adam Jatuh ke dalam Dosa Akibat Dengerin Isteri
- Kisah Raja di Alkitab Yang Jatuh Dosa Gara-Gara Bolos Kerja
Kunjungi, Like, Comment, dan Subscribe Youtube Kami
Artikel kami terkini lainnya
- Pohon Pengetahuan Tentang Yang Baik Dan Yang Jahat
- Quotes tentang Kesabaran (Patience)
- Kerja Keras Sebuah Nilai Kehidupan Kekristenan
- Yehuda יְהוּדָה (Yehuḏa) dan Kisahnya di Alkitab
- Pelajaran dari Adam Jatuh ke dalam Dosa Akibat Dengerin Isteri
- Kisah Raja di Alkitab Yang Jatuh Dosa Gara-Gara Bolos Kerja
- Nama Tokoh Alkitab ini Artinya ‘LUPA’
- Apakah Salah Bagi Orang Kristen untuk Menjadi Kaya Secara Finansial?
- [VLOG] Pelajaran Keuangan Dari Cerita Yusuf di Alkitab
- Kutipan Tentang UANG Yang Mencerahkan