Tata surya kita memiliki banyak fakta dan misteri. Salah satu fakta yang menarik di tata surya kita juga adalah soal planet yang paling panas.
Kenapa ini menjadi menarik? Karena fakta ini mungkin tidak terpikirkan bagi beberapa dari kita. Tetapi ini tetap ada alasan yang logis.
Lalu pertanyaanya, apakah teman-teman bisa menjawab, apa planet yang paling panas di tata surya? Sebagai catatan, panas disini adalah di permukaanya.
Tapi sebelumnya, kita pahami dahulu anggota tata surya kita.
Tata Surya dan Anggotanya
Tata surya kita ini terdiri dari satu bintang, yaitu matahari, dan delapan planet yang mengorbit mengelilingi matahari. Kedelapan planet tersebut adalah, dari yang paling dekat sampai yang paling jauh dari matahari, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Selain itu ada juga satelit yang mengorbit kedelapan planet.
Selain matahari, planet, dan satelit, ada juga planet kerdil seperti Pluto (termasuk satelitnya), asteroid, benda-benda dalam sabuk kuiper, objek-objek trans-Neptunian dan sebagainya.
Matahari Sumber Panas di Tata Surya
Di tata surya kita matahari adalah benda paling panas dan memancarkan panas ke seluruh penjuru tata surya. Oleh karena itu, matahari merupakan sumber energi dan sumber panas yang paling utama di tata surya.
Panas di dalam inti matahari diperkirakan Di dalam inti matahari diperkirakan mencapai 15 juta derajat Celsius, sedangkan di permukaan matahari suhunya mencapai 5.500 derajat Celsius. Berbeda jauh sekali memang suhu di inti dengan permukaan matahari, tetapi suhu di permukaan matahari tetap lebih panas dari benda benda lainnya di tata surya.
Panas yang dihasilkan oleh matahari dipancarkan ke seluruh tata surya dengan cara radiasi elektromagnetik. Ini menyebabkan setiap objek di tata surya akan mendapatkan dan menyerap panas dari matahari, dan akhirnya permukaan objek di tata surya memiliki panas walaupun setiap objek akan berbeda-beda derajatnya.
Merkurius Planet Terdekat Dengan Matahari, tetapi …
Dari penjabaran di atas mungkin ada yang sudah bisa memperkirakan jawaban dari pertanyaan ‘planet paling panas di tata surya.’
Mungkin ada yang menjawab, Merkurius. Alasannya Merkurius adalah planet paling dekat dengan matahari.
Tetapi, menariknya, Merkurius bukan planet paling panas di tata surya. Ada planet lainnya yang lebih panas.
Sebelumnya perlu untuk diketahui, bahwa suhu di permukaan Merkurius adalah sekitar 430 derajat Celsius pada waktu siang, yakni di sisi Merkurius yang menghadap matahari, dan sekitar -180 derajat Celsius pada waktu malamnya, yakni di planet Merkurius yang membelakangi matahari.
Kenapa Merkurius tidak menjadi planet yang paling panas di tata surya, ini dikarenakan ada faktor dan fakta lainnya yang mempengaruhi besarnya panas di permukaan Merkurius, yakni Merkurius tidak memiliki atmosfer.
Atmosfer yang ada di suatu planet, seperti contohnya Bumi, menyebabkan panas yang datang ke planet tersebut terperangkap dan tertahan, sehingga mempengaruhi juga panas pada permukaan planetnya.
Sebaliknya, ketiadaan atmosfer pada suatu planet menyebabkan panas yang datang ke planet tersebut tidak tertahan, melainkan akan terpantul kembali ke angkasa.
Planet Terpanas di Tata Surya
Jika merkurius bukan planet terpanas, lalu apa planet terpanas di tata surya?
Jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya adalah Venus. Dan ada alasan kenapa Venus menjadi yang terpanas di tata surya meskipun bukan yang paling dekat dengan matahari, dan ini adalah terkait dengan atmosfer Venus. Sebagai tambahan, jarak dari matahari ke venus adalah dua kali jarak dari matahari ke Merkurius.
Suhu di permukaan Venus rata-rata mencapai 464 derajat Celcius, lebih tinggi daripada Merkurius, dan ini dikarenakan oleh keadaan atmosfer di Venus. Bahkan panas di permukaan Venus cukup untuk melelehkan timah.
Atmosfer Venus yang menyebabkan planet ini menjadi sangat panas merupakan atmosfer yang sangat padat dan panas, bahkan lebih padat dan panas daripada Bumi. Atmosfer Venus terdiri dari 96,5% Karbon Dioksida (CO2), 3,5% Nitrogen dan gas-gas lainnya, termasuk sulfur dioksida. Karbon dioksida dan juga nitrogen di atmosfer Venus berada dalam bentuk fluida superkritis, ini juga disebabkan karena besarnya tekanan pada permukaan Venus yang sangat besar, yaitu 92 kali tekanan di Bumi atau sama seperti tekanan pada kedalaman 900 meter dibawah permukaan laut. Kepadatan atmosfer Venus ini adalah 6,5% dari air. Selain itu masa atmosfer Venus sangat besar yaitu sebesar 93 kali keseluruhan masa atmosfer Bumi.
Keadaan atmosfer venus tersebut menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang sangat kuat di permukaan planet Venus, bahkan menjadikannya efek rumah kaca yang paling kuat di seluruh tata surya. Ini juga yang menyebabkan Venus mendapatkan sebutan planet rumah kaca.
Sekian dari kami. Semoga ini memberikan pencerahan dan bermanfaat.
Geraldnotes.

Temui dan Ikuti Media Sosial Kami:
YOUTUBE: @geraldnotes.
INSTAGRAM : @gerald_notes
FACEBOOK : @GeraldNotesXIII
LINKEDIN : @Geraldnote